Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Bahasa menjadi tolak ukur segala hal dalam menjalankan roda kehidupan antar sesama termasuk kordinasi dan pergerakan menemukan alur suatu pekerjaan dan kegiatan yang ada. 

Bahasa itu bersifat naluriah hal ini, sampai pada tingkatan tertentu, berjalan rumit di otak. Seperti layaknya mengembangkan sirkuit saraf untuk makan dan melihat, begitu pula otak kita, bersama dengan perangkat vokal canggih, mengembangkan sirkuit saraf yang rumit untuk cepat menerima, menganalisis, membuat dan menghasilkan Bahasa. 

Masa Perkembangan Bahasa Bayi (Komunikasi awal) ditandai dengan kebiasaan Celoteh dan Vokalisasi. Tujuan komunikasi awal ini sebagai pemicu juga menarik perhatian pengasuh-pengasuhnya dan orang lain disekitarnya (Lock, 2004, Volterra dkk, 2004). Adapun suara bayi dan gerak isyarat nya mengikuti rangkaian selama tahun-tahun pertama sebagai berikut:
1. Menangis. Bayi menangis waktu ia lahir. Beberapa makna/indikasi daripada tangisan itu salah satunya; "keadaan tidak nyaman". Dan masih banyak lagi tipe dari tafsiran tangisan tersebut menurut beberapa ahli yang berbeda pula. 
2. Cooing. Bayi pertama kali mendekut (cooing) kisaran usia 1-2 bulan suara " Oo" Ini seperti "coo" Atau "goo". Anak bayi usia ini cenderung mendekut selama berinteraksi dengan pengasuh. 
3. Celoteh. Hal ini terjadi saat di pertengahan tahun pertama dan termasuk menggabung-gabungkan kombinasi konsonan-vokal, seperti" Ba, ba, ba, ba. "
4. Gerakan. Bayi mulai menggunakan gerakan seperti menunjukkan (untuk menunjukkan sesuatu atau untuk pamer), 

Kira kira pada usia 8 hingga 12 bulan. Mereka mungkin melambaikan tangan "da... da... ", mengangguk untuk mengatakan "Ya", menunjuk ke gelas kosong bila ingin minum susu, dan menunjuk ke seekor kucing untuk menarik perhatian ke arah kucing itu. 


Masa Usia 8-15 Bulan bahasa pertama yang paling berpengaruh terhadap pemahaman anak yaitu nama orang orang yang penting (papa atau mama), binatang yang lazim, kendaraan mainan, makanan, bagian tubuh, pakaian, benda-benda dalam rumah dan istilah-istilah sapaan

1. Perkembangan Bahasa dan Bicara 1-3 Bulan
  • anak menangis bagian dari bentuk komunikasi untuk segala kebutuhan
  • perbedaan suara tangis anak sebagai bentuk kebutuhan keluhan tertentu
  • anak mulai membuat suara-suara vocal seperti "oooh, aaaah, uuuuuhhh (Mendekut atau/cooing)
  • terkejut ketika mendengar suara keras
  • memberikan perhatian pada suara ibu/Mom
  • Memperhatikan atau fokus pada anak
  • Tersenyum
fase ini orangtua harus sering mengajak anak berbicara dengan suara yang lembut serta memberikan penjelasan pada bayi terhadap tangisan tersebut. Selain itu juga dapat menstimulus melalui bernyanyi dan memutar lagu

2. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 4-5 Bulan
  1. Anak akan menoleh ke sumber suara
  2. Tertawa dan mengikik(kikk..kikkk).
  3. Nampak Mulai "Ileran" kadang sekali waktu menyemburkan ludahnya dan membuat gelembung
  4. Mendekut atau "cooing" semakin sering terutama untuk merespon suatu hal.
Fase ini, Ortu / Pengasuh dapat melakukan stimulus dengan mengajak bercanda dan tertawa bersama. dan atau coba mengajak anak-anak untuk menirukan suara.

3. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 6 Bulan
  1. Anak akan mulai merespon saat di panggil namanya dan mampu mengatakan tidak
  2. Anak akan memperhatikan mulut saat seseorang melakukan pembicaraan
  3. Anak Mulai berceloteh dan Lebih sering Menggunakan "O" dan "U"
  4. Anak mulai mengeluarkan suara-suara seperti mengejek atau menggemaskan.
Fase ini dapat orangtua / pengasuh melakukan stimulasi melalui bermain didepan cermin kemudian memanggil nama bayi anda kemudian akan menunjuk pada bayangan bayi anda dicermin.

Moment pada fase ini anak diberikan mainan yang mengeluarkan suara ketika dipegang atau di kocok.
4. Perkembangan Bahasa dan Bicara Bayi 7-9 Bulan
  • Anak akan memperhatikan terhadap percakapan
  • Nampak Terlihat anak mulai memahami beberapa kata
  • Mengerti atas kata "Tidak"
  • Anak Bisa mengucapkan dua silabel secara bersamaan seperti "mama, Baba, gaga.
  • Anak nampak mulai mampu mengucapkan kata "Mama atau Papa"
  • Anak dapat mulai meniru nyanyian dengan bahasa yang dimengerti oleh anak
  • Anak mulai memahami perintah sederhana contoh: memintanya mengambil barang tertentu, menyimpan ke dalam kotak dll.
  • Anak Reflek bereaksi terhadap musik dengan melakukan gerakan tarian
  • Anak dapat meniru berbagai macam suara.
  • Mengucapkan kata Mama dan Papa dalam arti sebenarnya dan anak dapat mengucapkan 1-3 kata
  • Anak Bereaksi Ketika Berpamitan, Yakni dengan mengatakan "Bye" sembari melambaikan tangan.
Fase ini Ortu/Pengasuh dapat melakukan permainan Ciluk ba. Juga lebih sering lagi menunjukkan terhadap anak benda-benda disekitar/sekelilingnya. sebagai contoh memberi tahu botol, makan, minum, susu, mama, papa, dan lainnya.


Tahapan Penguasaan Bahasa dimulai sejak lahir. Bahasa pertama seorang anak adalah menangis dan merajuk; suara komunikasi pertama seorang bayi. Ibu, ayah dan para pengasuh segera mempelajari apa makna suara menangis dan merajuk dengan respon yang benar. 
Klasifikasi menangis diantaranya memiliki multitafsir yaitu:
- Aku Lapar
- aku dingin
-aku ngantuk
- Aku tidak nyaman atau 
- jangan tinggalkan aku

Sementara jika anak merajuk dapat diartikan sebagai:
- aku puas
- aku bahagia atau
- senang melihatmu

Dalam moment seperti ini sebaiknya ibu, ayah para pengasuh dapat bicara dengan anak tersebut setiap kali mereka menemukan respon tersebut. Lebih tepatnya kepekaan ortu atas respon menangis dan merajuk itu harus sesuai dengan hati nurani yang dinampakkan melalui komunikasi. 

Demikian Materi Pendukung sebagai kelengkapan Diskusi Presentasi. 

Wallahul muwafiqu
Walhaadi Ila Sabilirrasyad

Belum ada Komentar untuk "Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel