Problem Solving Ibu-ibu Terhadap Anak TANTRUM

Tidak asing bagi para kaum ibu dan mungkin juga untuk para kaum Bapak dalam kehidupan sehari-hari saat berinteraksi dalam membangun bahtera rumah tangga untuk mencapai sakinah mawaddah warahmah.

namun, tentu segala liku-liku untuk mencapai itu akan lebih banyak dihadapi dengan segala rintangan hambatan, bahkan menguras tenaga pikiran hingga menghabiskan berlipat keuangan. 

Agar tercapai tujuan tersebut terlebih dulu kita harus memulainya dari nasab/keturunan kita masing-masing dengan melalui titipan ilahi / amanah bernama Anak. Dengan demikian, mengasuh, mendidik dan membelajarkan agama sejak usia dini bagian daripada upaya mencapai keluarga bahagia. 

Akan tetapi, tidak sedikit dari mereka mengalami gangguan bahkan mengalami keterlambatan perkembangan salah satunya adalah mengalami Tantrum. Apa itu Tantrum?

Tantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, kondisi ini biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan dalam kasus kekerasan. 

Secara sederhana tantrum diartikan sebagai gangguan emosi.

Dari beberapa observasi yang dilakukan dan pendapat Masyarakat luas khususnya kaum ibu dalam menangani anak yang tantrum diantaranya yaitu:

  1. Membiarkan anak sembari melakukan nasihat-nasihat dengan nada yang meninggi.
  2. Menasihati dengan kata bernada keras bahkan menggunakan fisik (Memukul)
  3. Mencari penyebab/Pemicu utama anak.
  4. Mengalihkan perhatian anak ke benda lain dan atau melalui makanan/mainan kesukaan. 
  5. Menenangkan anak hingga mengelus sampai tertidur
  6. membiarkan anak sampai lelah menangis jika tidak bisa ibu membalas dengan tatapan horor.
  7. membiarkan anak melakukan segala kehendaknya setelah selesai ibu memeluk sembari memberikan kasih sayang diiringi nasihat indah.
  8. melakukan himbauan terhadap untuk menangis lebih keras saat berada ditempat umum sementara dirumah ibu,
  9. Ibu akan meninggalkan anak tersebut sembari mengatakan "Saya mau pergi hilang jauh".
  10. membentak/menyoraki anak dengan nada tinggi.
  11. Mengajak anak jalan-jalan keluar rumah/keluar melihat suasana ditempat berbeda
Itulah hasil observasi yang telah dilakukan dari berbagai sumber serta profesi orangtua yang telah ditemui. Menurut Saudara/Ibu - ibu apa saja penyebab tantrum lainnya?
Silakan memberikan tanggapan atau saran masukan berdasarkan pengalaman yang terjadi dilapangan. 

#SalamCeria


Belum ada Komentar untuk "Problem Solving Ibu-ibu Terhadap Anak TANTRUM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel