Terlena karena Rupawan atau Kepribadian?

"Melihat wajahmu dari LCD saja dapat mengubah mood ku hari ini dan hari hari dimana kau pertama aku lihat yang membuat perasangkaku: bahwa dikau sudah menyandang single tunggal dalam arti luwes? Atau kau sudah membangun juga membina rumah tangga." Lanjut Habibi. 
Sepintas perangai mu menampakkan sosok keibuan. Style penampilan kerumahan mu nampak lusuh nan layu bak daun yang tak pernah terkena siraman ataupun terpancar sinar ultras murni alam, tetapi kau tetap terlihat cantik di pandang mata saat itu. Saat dimana tanganmu memegang besi bermagnet yang menghantar listrik beberapa volt berlalu. 
Sikapmu terlampau lugu, sembari genggaman tangan menggosok kain bergulung kusut, lalu kau poles hingga rapi licin menekan serabut benang yang amburadul melinting. 

Dudukmu santai, rambutmu terurai bak gelombang tenang, senyumpun tidak dapat keluar dari bibir tipis merah itu saking, tawaddu'. maybe!?

Aku tundukkan Kepala sambil membungkukkan badan menurun sejajar punggung, sembari tangan berpangku didada, aku melangkah melewati posisi dudukmu sembari senyum tipis. "aku kagum siapa dia? " Pinta dalam hati. 

Hati berbisik resah!. Hampir selama menit berjalan, rasanya ingin menyapa, tapi lagi-lagi hati menahan "kayaknya tidak mungkin sekarang dan belum tepat waktu".

Tidak berselang lama setelah berjalannya waktu, hingga tahun berganti menjadi Dua Puluh Dua Satu. Banyak gurau yang terbersit, banyak angan yang melayang, banyak tanya dalam setiap kata yang berkembang mengisolasi mandiri gemerlap hati. 

Dipersimpangan jalan aku mencoba mencari tahu siapa engkau sebenarnya melalui cara, secara tenang dan professional agar tidak ada orang lain curiga tentang gerak gerik kepada siapa fokusku tertuju sebenarnya. 

Akhirnya aku mengerti dan terus mempelajari menganalisa, dengan berusaha mengaplikasikan metode pendekatan khusus yang tidak dapat orang lain dan sekelilingmu dapat membaca juga menebak nya, untuk bisa menggapai anganku. Namun demikian perasaan itu tetap dipendam, karena bagaimanapun juga saat ini aku dekat dengan teman baikmu atas perantara kawan karibku. 

Awal perkenalan ku dengan temanmu itu dari Kepala devisi lemabagamu, juga adik kandung dari ibunya temanmu. Waktu itu Aku dikirimkan voice virtual melalui WA yang memuat syair syair religi... Dann seterusnya..... 
"Cukuplah kronologi tentang kawanmu!".

Sekarang fokus ke kamu saja!. 
Pada pertemuan selanjutnya, tetiba kau ku jumpai sedang membina (mentor) anak-anak mungil lucu disuatu ruangan, awalnya aku biasa saja tidak fokus mendalami karaktermu. Akan tetapi waktu membolak balikkan terus berulang selama beberapa minggu, hingga ku mendapat kabar kau menyelesaikan jenjang pendidikan setingkat II digit dibelakang nama. 

Daku mengira dengan pencapaian itu kau tak kembali lagi mengabdi, demi untuk mencari tempat baru namun justru dihari berikutnya ku menemukan mu dengan aktivitas yang serupa sebelumnya. 

"Kagumku"! 

Sesekali aku memulai obrolan basa basi kala bermuwajhah, kala duduk bersama, tentu berisi juga bermakna. Momen kala itu, membahas dan mendiskusikan sesuatu hal penting tentang instrumen karakter anak sesuai profesi yang diembannya, sambil meneguk segelas mineral air putih bening. 

Kau berikan argumentasi dengan badan tegak mendatarkan tatapan mata menatapku. kadangkala aku juga ikut menyoroti pandangan itu langsung kebola matamu, 
sembari tanganku berjalan bergerak menepuk lantai menggunakan ujung telunjuk, merangkai kata-kata tercecer dari kalimat kalimat yang menjadi pendapatmu tentang topik diskusi, yang lumayan hidup mengitari alam pikiran. 

Dengan tidak membutuhkan waktu lama Habibi beradu pemikiran untuk menemukan beberapa poin bahasan yang memuaskan dan alhamdulillah dapat terselesaikan dengan nya.

Nawaitu yang terselip yaitu "mungkin cara ini awal mula mencoba mendapatkan perhatianmu walaupun limit waktu," demikian itu membuatku lega tersenyum lebar.

Selanjutnya...>>> Next Article More

1 Komentar untuk "Terlena karena Rupawan atau Kepribadian? "

  1. Make money using a win on the bet calculator - WorkMaker
    Make money หารายได้เสริม by 1xbet calculating the worrione number of selections you have made on each selection. The calculator is easy to use and you have to

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel