Sekapur Sirih Narasi Untuk Ayah Bunda

 Oh Ayah..!! juga Bunda...!!! Hari ini kami titip kembali mereka ke pangkuan panjenengan semua, apa-apa dan segala aktifitas aktivitas kebaikan, pelajaran, akhlak yang telah ia lakukan dan miliki selama menempuh pembelajaran disekolah, kami dengan harapan yang sungguh dari qolby agar tetap diamalkan  serta tetap diingatkan kepada mereka untuk diimplementasikan sehari hari. 

Oh.. Ayah juga Bunda yang kami Hormati..... 
Jika pandemi menjadi alasan untuk kita menjaga jarak, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya, tetapi tetaplah ingat Jarak dan kasih sayang adalah harapan anak-anak kita, tetaplah lihat dan tengok, juga ajak dia berkomunikasi setiap hari. jika di pagi buta Ayah juga Bunda tak sempat pamit padanya karena berangkat kerja maka selepas pulang wajibkanlah diri untuk tetap menatap, dan mencium keningnya. 
Jika Ayah juga Bunda melihat nya nakal banyak tingkah dirumah, maka berikanlah ia pemahaman dan memaklumi jangan sampai membentak apalagi memaki, seyogyanya itulah dunia anak dalam memory bahagianya. Atau dalam suatu momentum tertentu tatkala diwaktu Ayah Bunda melihat ia tiba-tiba menyoret nyoret tembok dengan krayon warna warni miliknya? Katakan padanya nak: "ini gambar apa,? bagus nih!. Berikan reward padanya, reward disini bukan hanya pada bingkisan mewah atau benda yang cukup wahhh! Tetapi memuji anak-anak dan mengaguminya lebih dari cukup, Jangan sekali kali marah ataupun membentak. Ketahuilah, itulah imajinasi anak yang sedang berkembang.! 

Ohh Ayah Bunda, Semua kelakuan anak akan berubah seiring bertambahnya usia. Tembok Kotor dapat di cat kembali tetapi psikologis anak membutuhkan terapi berkali-kali. 

Ayah Bunda, yang berbahagia...! 
Jika pandemi menganjurkan kita bermasker maka tetaplah kenakan kemanapun juga lokasi kita menuju dan berada.
Ayah, Bunda, yang baik hati! juga tentunya jika berada dirumah akan menjaga tutur kata yang baik terhadap anak-anak kita, contohkan ia Bahasa yang halus bila perlu Bahasa kesukuan yang tindih. Jika dirumah anak-anak kita banyak bertanya! ? Nyeloteh bicaranya!? dengarkan ia! simak baik-baik cerita dan cerita yang diungkapkan, jangan tutup mulut nya! janganlah patahkan imajinasi yang dibangunnya kala itu, bila perlu berikan ia pancingan yang menstimulasi agar anak-anak kita dapat melakukan interaksi dua arah antara Ayah bunda mungkin juga saudaranya. Ketahuilah wahai Ayah Bunda yang kami hormati,.. yang demikian itu cara terbaik berinteraksi dan akan menambah kekaguman anak pada orangtua, anak-anak kita akan bangga memiliki orangtua yang selalu setia menemaninya.

Ohh... Ayah bunda, 
Jika pandemi menganjurkan kita tidak bersalaman? Fahamilah itu bagian yang baik untuk mencegah penyebarannya. Untuk itu tetaplah taat serta aplikasikan.! 

Duhai Ayah juga Bunda.....! Saat ketika anak-anak sudah kami kembalikan ke Ayah Bunda, tetaplah pegang erat-erat pendidikan yang telah ditempuhnya di sekolah RA, kebiasaan dan pembiasaan yang mengantarkannya menjadi manusia taqwa juga tetap dieluskan padanya. Eluskan tangan Ayah-Bunda ketika anak-anak kita akan menjelang tidur minimal Ayah Bunda dapat memberikannya kisah cerita inspirasi dan motivasi yang membangkitkan  saraf pikiran baiknya dengan kata lain berikan masukan masukan positif, agar memory otaknya ketika akan bangun dari tidurnya tetap Fresh, tegar dan bersemangat! Jika Ayah Bunda beralasan "itu tidak mungkin terus menerus dilakukan. " Oh Ayah Bunda...itu semestinya bukan dijadikan alasan! Bukankah Ayah Bunda semua sedang berada di Zaman teknologi yang luar biasa!? Informasi dunia cukup kecil untuk digenggam nyata, Cukup dengan dua jari jempol dapat mengakses segalanya?! Maka dari itu, jika ayah Bunda sedang di luar Kota, atau terhalang bekerja? sempatkan video call untuk nya paling sedikit nya  "say hello "... Bisa kan dengan cara demikian?... Iya. Harus dan wajib Bisa! 
Mohon Ayah Bunda jangan berdalih tentang jarak yang memisahkan, namun berdalihlah tentang masa depan kasih sayang dan pendidikan anak harus diutamakan. Terimakasih Ayah Bunda, jika ini didengar dan resapi Faa InsyaAllah kita tidak termasuk kepada golongan orang tua yang Dayuts. Naudzubillah minta dzalik. 


Belum ada Komentar untuk "Sekapur Sirih Narasi Untuk Ayah Bunda"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel